UI vs. UX: What’s the difference?

Apa Itu Protokol Jaringan? Fungsi dan Contohnya

Ketika kita menggunakan internet — entah itu membuka website, mengirim pesan WhatsApp, atau melakukan panggilan video — sebenarnya ada serangkaian aturan yang bekerja di belakang layar agar perangkat kita bisa “berbicara” dengan perangkat lain. Aturan inilah yang disebut protokol jaringan. Tanpa protokol, komunikasi antar komputer, server, maupun perangkat lain tidak akan mungkin berjalan dengan baik.

Apa Itu Protokol Jaringan?

Secara sederhana, protokol jaringan adalah sekumpulan aturan yang mengatur bagaimana data dikirim, diterima, diproses, dan ditafsirkan dalam sebuah jaringan komputer. Protokol memastikan bahwa perangkat yang berbeda merek, sistem operasi, dan arsitektur bisa saling memahami satu sama lain.

Ibaratnya, protokol jaringan adalah “bahasa universal” yang digunakan komputer untuk saling berkomunikasi.

Fungsi Protokol Jaringan

Protokol jaringan memiliki peran penting dalam memastikan komunikasi data berjalan dengan baik. Beberapa fungsinya antara lain:

1.Mengatur Alamat dan Identifikasi

  • Menentukan siapa pengirim dan siapa penerima melalui IP address, MAC address, atau port.

2.Routing (Pengaturan Jalur)

  • Memilih jalur terbaik agar data sampai ke tujuan melalui router atau perangkat jaringan lain.

3.Kontrol Aliran dan Kongesti

  • Mencegah kelebihan data yang bisa membuat jaringan macet atau perangkat penerima kewalahan.

4.Deteksi dan Koreksi Error

  • Mengecek apakah data rusak, hilang, atau berubah saat dikirim, lalu memperbaikinya jika perlu.

5.Segmentasi dan Reassembly

  • Memecah data besar menjadi potongan kecil agar mudah dikirim, lalu menyusunnya kembali di tujuan.

6.Keamanan dan Otentikasi

  • Melindungi data dengan enkripsi serta memastikan hanya pihak yang sah yang bisa mengakses komunikasi.

Contoh Protokol Jaringan

Ada banyak protokol yang digunakan di dunia jaringan. Berikut beberapa contoh populer berdasarkan fungsinya:

1.Protokol Akses Jaringan (Data Link Layer)

  • Ethernet (IEEE 802.3): Digunakan di jaringan kabel LAN.
  • Wi-Fi (IEEE 802.11): Digunakan di jaringan nirkabel.

2.Protokol Internet (Network Layer)

  • IP (Internet Protocol): Mengatur alamat dan pengiriman paket data (IPv4/IPv6).
  • ICMP (Internet Control Message Protocol): Untuk mengirim pesan error atau ping.
  • ARP (Address Resolution Protocol): Menerjemahkan alamat IP menjadi alamat MAC.
  • Protokol Transport
  • TCP (Transmission Control Protocol): Andalan untuk komunikasi andal, misalnya saat membuka website.
  • UDP (User Datagram Protocol): Lebih cepat tapi tanpa jaminan keandalan, misalnya untuk streaming video atau game online.

3.Protokol Aplikasi

  • HTTP/HTTPS: Digunakan untuk mengakses website (HTTPS lebih aman dengan enkripsi).
  • DNS (Domain Name System): Menerjemahkan nama domain (contoh.com) menjadi alamat IP.
  • SMTP, IMAP, POP3: Untuk layanan email.
  • FTP/SFTP: Untuk transfer file.
  • SSH: Untuk akses remote server dengan aman.

Contoh Kasus Nyata: Membuka Website

Agar lebih jelas, mari lihat contoh saat kita membuka website https://contoh.com:

  1. Browser melakukan DNS lookup untuk mencari alamat IP dari domain.
  2. Browser membuat koneksi TCP ke server.
  3. Jika menggunakan HTTPS, dilakukan TLS handshake untuk membuat koneksi aman.
  4. Browser mengirim permintaan HTTP GET.
  5. Server membalas dengan HTTP response berisi data halaman.
  6. Browser menampilkan halaman ke layar pengguna.

Semua proses ini hanya bisa berjalan lancar karena ada protokol jaringan yang bekerja sama.

Kesimpulan

Protokol jaringan adalah tulang punggung komunikasi digital. Tanpa protokol, perangkat tidak akan bisa saling terhubung. Protokol mengatur pengalamatan, pengiriman data, keandalan, keamanan, hingga interpretasi data. Contoh protokol populer seperti TCP/IP, HTTP, DNS, dan Wi-Fi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas kita sehari-hari di dunia digital.