Di era digital sekarang, banyak aplikasi web dibuat untuk memenuhi kebutuhan bisnis maupun pribadi. Dalam pembuatan aplikasi web, salah satu hal terpenting adalah database. Database berfungsi sebagai tempat menyimpan, mengelola, dan mengambil data yang dibutuhkan oleh aplikasi.
Nah, dua database yang paling populer dan sering dipakai adalah MySQL dan MongoDB. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Agar tidak bingung dalam memilih, yuk kita bahas perbandingan MySQL dan MongoDB secara sederhana.
Apa itu MySQL?
- Jenis: Relational Database Management System (RDBMS).
- Struktur: Menggunakan tabel dengan baris (row) dan kolom (column).
- Bahasa Query: Menggunakan SQL (Structured Query Language).
Contoh: Data pengguna disimpan dalam tabel dengan kolom seperti id
, nama
, email
, password
.
MySQL cocok untuk aplikasi yang datanya terstruktur dengan rapi dan punya hubungan (relasi) antar tabel.
Apa itu MongoDB?
- Jenis: NoSQL Database (Non-Relational).
- Struktur: Menggunakan dokumen berbasis JSON.
- Bahasa Query: Menggunakan perintah khusus MongoDB, mirip dengan JSON.
Contoh: Data pengguna disimpan dalam format seperti:
{
"id": 1,
"nama": "Budi",
"email": "[email protected]",
"password": "12345"
}
MongoDB cocok untuk aplikasi dengan data fleksibel, cepat berubah, dan tidak selalu punya relasi yang ketat.
Perbandingan MySQL vs MongoDB
Aspek | MySQL (Relasional) | MongoDB (Non-Relasional) |
---|---|---|
Struktur Data | Tabel (row & column) | Dokumen JSON (collection & document) |
Skema (Schema) | Harus jelas di awal (fixed schema) | Fleksibel, bisa berubah kapan saja |
Kinerja Query | Cepat untuk data terstruktur & relasional | Cepat untuk data tidak terstruktur & besar |
Relasi Data | Sangat baik (foreign key, join) | Lemah dalam relasi, biasanya disimpan dalam 1 dokumen |
Skalabilitas | Vertikal (upgrade server lebih besar) | Horizontal (mudah di-scale out dengan banyak server) |
Bahasa Query | SQL | JSON-like query |
Kegunaan Umum | Aplikasi finansial, e-commerce, sistem ERP | Aplikasi media sosial, real-time apps, big data |
Kapan Menggunakan MySQL?
- Jika aplikasi membutuhkan relasi yang kompleks, seperti e-commerce dengan tabel produk, kategori, pesanan, dan pengguna.
- Jika data sangat terstruktur dan tidak sering berubah format.
- Cocok untuk sistem keuangan atau aplikasi yang membutuhkan transaksi aman (ACID).
Kapan Menggunakan MongoDB?
- Jika data sering berubah dan tidak punya struktur tetap.
- Jika aplikasi perlu menangani data besar dengan cepat seperti media sosial atau aplikasi chatting.
- Jika butuh skala besar dengan banyak server (distributed system).
Kesimpulan
- MySQL lebih cocok untuk aplikasi dengan data terstruktur dan relasi yang jelas.
- MongoDB lebih cocok untuk aplikasi yang fleksibel, cepat, dan skala besar.
Tidak ada yang benar-benar lebih baik, semuanya tergantung pada kebutuhan aplikasi web yang sedang dibuat.